CONTOH Journal Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia (Kata Asing & Padanan Kata Indonesia)

KOSAKATA SERAPAN DALAMA BAHASA INDONESIA
( KATA ASING & PADANAN KATA INDONESIA)
Ahmad Syauqi Rahman

ABSTRAK
Kata yang diambil dari kata asing yang kemudian digunakan secara mendalam sehingga melekat serta berubah menjadi bahasa kebiasaan yang digunakan dalam percakan sehari-hari, mempunyai kata padanan atau persamaan kata  masing-masing didalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negri), yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosakata, kata dalam bahasa asing yang telah di-Indonesia-kan. 

KATA KUNCI
Serapan, padanan, kata baku, EYD (ejaan yang disempurnakan), adopsi, adaptasi, penerjemahan, kreasi.



PENDAHULUAN
Bahasa merupakan sesuatu yang sifatnya dinamis, sehingga tidak heran jika bahasa terus mengalami perkembangan dari waktu kewaktu. Seiring dengan perkembangan tersebut, tak jarang bahasa Indonesia meminjam atau menyerap kata dari bahasa asing kedalam bahasa Indonesia. Bahasa indonesia banyak menyerap kata-kata dari baha lain, terutama yang pernah berhubungan langsung dengan Nusantara, baik melalui perdangangan (seperti bahasa Sansekerta, Tionghoa, Arab), melalui penjajahan (seperti bahasa Portugis, Belanda, Jepang ), maupun karena perkembangan ilmu pengatahuan (seperti bahasa Inggris ). Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwasanya banyak kesulitan yang didapati oleh para pembaca bila membaca suatu kalimat atau bacaan yang di dalamnya terdapat kata-kata serapan asing yang tidak diketahui arti kata tersebut secara benar. Oleh sebab itu, menjadi menarik bagi penulis mencoba untuk menjelaskan apa itu kosakata serapan dalam bahasa Indonesia terutama mengenai kata-kata asing serta kata padanannya dalam bahasa Indonesia yang benar.





Padanan Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia
            Kata serapan berasal dari kata serap yang menurut KBBI arti kata serap adalah sangat mesra dengan benar-benar mendalam, yang kemudian kata serap di imbuhi – an, menjadi serapan yang memiliki arti hasil menyerap atau menghisap[1]. dari arti diatas dapat diambil makna bahwasanya kata serapan adalah kata yang diambil dari kata asing yang kemudian digunakan secara mendalam sehingga kata serapan tersebut melekat serta berubah menjadi bahasa kebiasaan yang digunakan dalam percakan sehari-hari. Adapun setiap kata serapan mempunyai kata padanan atau persamaan kata  masing-masing didalam bahasa Indonesia.
           
Menurut sumber Wikipedia, kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negri), yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosakata. Setiap masyarakat bahasa memiliki cara yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan benda-benda di sekitarnya. Sehingga pada pada akhirnya, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara memenuhi keperluan itu yang sering dianggap lebih mudah adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu[2].

Menurut para ahli bahasa, Kata serapan memiliki penafsiran yang berbeda-beda, menurut Samsuri (1987) serapan adalah “pungutan”, sedangkan menurut Kridalaksana (1985) memahami kata serapan adalah “pinjaman” yaitu bunyi, fonem (Inggris : bunyi bahasa yang berbeda atau mirip kedengarannya), unsur gramatikal (Inggris : pemilihan kata-kata  dengan makna yang tidak sesungguhnya), atau unsur leksikal (pemilihan kata-kata yang sesuai dengan makna sesungguhnya ) yang diambil dari bahasa lain. Dari pendapat-pendapat diatas, para ahli menyimpulkan bahwa kata serapan adalah kata dalam bahasa Indonesia yang bersumber/diserap dari bahasa asing atau bahasa daerah, yang digunakan untuk keperluan mencari padanan kata yang tepat. Cara pengucapan ataupun cara penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah-kaidah standar atau baku yang sesuai dengan EYD (ejaan yang disempurnakan).  Seluruh proses penyerapan istilah tersebut bisa dilakukan dengan atau tanpa pengubahan, melainkan berupa penyesuaian ejaan atau lafal[3].

Dalam kamus Poerwodarminto terbitan 1953, dikatakan bahwasanya kita sudah bisa menemukan kata-kata seperti blak-blakan, dasawarsa, gamblang, menangani, wawancara, mendongkel, asumsi, akselerasi, dan lain-lain, didalam kamus besar bahasa Indonesia, karena kata-kata tersebut sekarang menjadi bagian dari bahasa Indonesia yang merupakan pungutan dari bahasa lain yang menyebabkan perubahan pada bahasa Indonesia[4].

Dari pendapat-pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kosakata serapan merupakan kumpulan kata-kata yang di ambil dari bahasa asing yang kemudian dikembangkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga masing-masing kata serapan memiliki padanan atau persamaan kata yang memiliki makna yang sama, tetapi berbeda tulisan atau ejaan.

Proses Penyerapan Bahasa Asing Kedalam Bahasa Indonesia
Menurut Agus Nero Sofyan seorang ahli bahasa yang juga merupakan dosen Universitas Padjajaran Bandung, dia mengatakan bahwa unsur bahasa asing yang diserap kedalam bahsa Indonesia harus bisa mempertajam daya ungkap para pemakai bahasa Indonesia dan memungkinkan seseorang meyatakan makna konsep atau gagasan secara tepat. Penyerapan unsur bahas asing itu harus dilakukan secara selektif. Kosakata serapan itu juga harus bisa mengisi kerumpangan atau kekosongan konsep makna yang tidak ditemukan didalam khazanah bahasa Indonesia. Disamping bentuk dan maknanya, kata serapan juga diperlukan kehadirannya dalam bahasa Indonesia untuk kepentinngan pemerkayaan konsep-konsep makna yang dapat menunjang laju petumbuhan dan perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi Indonesia menatap masa depan[5].

Adapun proses penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat di bawah ini terpenuhi[6], yaitu:
  • Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya.
  • Istilah serapan bercorak Internasional
  • Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
  • Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya maksud ucapan yang dilontarkan oleh pemakai bahasa ketika berbicara.

Sedangkan kata serapan itu sendiri masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara, antara lain :
  • Adopsi
    Pemakai bahasa mengambil bentuk ejaan dan makna kata asing itu secara keseluruhan. Contoh: supermarket, plaza, mall, masjid.
  • Adaptasi
    Pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan bentuk ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh: "Pluralization" menjadi "pluralisasi", “musyawarotun” menjadi “musawarah”.
  • Penerjemahan
    Penyerapan secara terjemahan dapat dilakukan dengan dua cara :
1.    Terjemahan langsung, yaitu kosakata dari bahasa asing itu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia. Contoh : “air port” = “bandar udara”,
2.    Terjemahan konsep, yaitu kosakata asing itu diteliti baik-baik konsepnya, kemudian dicarikan padanan kosakata bahasa Indonesia yang konsepnya mirip dengan kosakata asing tersebut. Contoh : "Try out" berarti "uji coba", “green house” berarti “rumah kaca”.
  • Kreasi
    Pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, tetapi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti cara penerjemahan. Misal, kata dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua atau tiga kata, sedangkan dalam bahasa Indonesianya hanya ditulis satu kata. Contoh: "Spareparts" berarti "suku cadang", “handphone” berarti “telepon genggam”.

Pengaruh Penggunaan Kata Serapan Terhadap Bahasa Indonesia
·   Pengaruh positif :
Dengan adanya bahasa asing terutama bahasa Inggris dapat menambah perbendaharaan bahasa Indonesia dengan dijadikannya sebagai kata serapan. Dengan ini bahasa Indonesia bisa semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman (era globalisasi). Kata serapan ini sendiri merupakan kata dalam bahasa asing yang telah di-Indonesia-kan. Contoh kata serapan yang sering kita gunakan, artist [bahasa Inggris] – artis [bahasa Indonesia]. Jadi terlihat bahwa bahasa Indonesia akan semakin kaya dengan adanya kata-kata baru yang berasal dari bahasa asing. Mungkin hal ini tidak terlalu signifikan pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia untuk dapat bersaing secara global dengan penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Dampak postitif dari bahasa asing ini juga akan semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris, maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan, menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah), memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak dapat mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda[7].

·   Pengaruh Negatif :
Dengan adanya penggunaan kata serapan bahasa asing, maka berdampak dengan mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar dapat berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang mengutamakan dapat berbahasa Indonesia.

Tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi kacau karena adanya pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa kombinasi (gado-gado) karena pada saat ini menjadi suatu tren, seperti contoh open house dan stop maupun adanya gabungan kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal lain yang terlihat yaitu tidak diperhatikannya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa baku), penggunaan bahasa Indonesia tidak tertata dan digunakan dalam tujuan agar bisa dimengerti saja.

Selain itu juga dapat mengurangi kekaedahan dan keabsahan bahasa Indonesia, rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri, menurunnya derajat bahasa Indonesia[8].

Kata-kata serapan memang dapat menambah pembendeharaan kosa-kata bahasa Indonesia. Namun, penyerapan atau peminjaman kata-kata asing tersebut juga akan menimbulkan kerancuan, keragu-raguan, atau kekeliruan. Contohnya : kata ‘Okay’ Dalam bahasa Inggris kata ‘okay’ berarti ‘lumayan’, ‘cukup baik’, atau ‘saya setuju’, tergantung dengan konteks.
A: why don’t we go to shop ?
B: Okay.
A: Anda ingin ke toko?
B: Oke.
Dalam konteks ini kata okay dan oke mengandung arti yang sama. Tapi dalam kalimat ini Oh, that place is okay I guess (Tempat itu lumayan indah menurut saya) memiliki arti yang berbeda[9].

Dari contoh di atas terlihat jelas bahwa bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan struktur bahasa  Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat  menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi  supaya  orang yang menggunakannya akan terlihat lebih modern. Penyerepan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan kosa-kota bahasa Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita  berinteraksi  khususnya kepada negara-negara lain. Namun penyerapan kosa-kota  tersebut  jangan diterima  begitu saja. Dalam proses penyerapan harus dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari bahasa Indonesia tidak akan hilang.



KESIMPULAN


Kosakata serapan merupakan kumpulan kata-kata yang di ambil dari bahasa asing yang kemudian dikembangkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga masing-masing kata serapan memiliki padanan atau persamaan kata yang memiliki makna yang sama, tetapi berbeda tulisan atau ejaan.

Adapun proses penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia dapat dipertimbangkan jika memenuhi salah satu syarat, yaitu: memiliki istilah yang cocok konotasinya, bercorak internasional, ejaannya lebih singkat dibandingkan terjemahan Indonesianya, serta dapat mempermudah tercapainya maksud ucapan yang di ucapkan oleh pemakai bahasa ketika berbicara. Sedangkan kata serapan itu sendiri masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara, yakni dengan cara adopsi, adaptasi, penerjemahan langsung dan konsep, serta dengan cara kreasi.

Sedangkan penggunaan kata serapan dapat menimbulkan dua pengaruh terhadap bahasa Indonesia, yakni berpengaruh positif ketika kata serapan dapat menambah dan memperkaya bahasa Indonesia, dan juga dapat berpengaruh negatif ketika kata serapan merubah pola pikir masyarakat Indonesia dalam berbahasa, sehingga mereka lebih memilih memakai bahasa asing dibandingkan memakai bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA


[1] Sumber : http://kbbi.web.id/serap. Diakses pada : 03-01-17. Pukul : 21.36 WIB.
[3] Sumber : http://www.pengertianahli.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-kata-serapan.html. Diakses Pada :  03-01-17. Pukul : 21.58 WIB.
[4] Poerwodarminto. 1953. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
[5] Sumber : Google scholar http://repository.unpad.ac.id/2289/ . Diakses pada : 03-01-17. Pukul : 22.17 WIB.
[7] Sumber : http://kelas-dawam.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-bahasa-asing-terhadap_5.html. Diakses Pada : 04-01-17. Pukul : 23.07 WIB.
[8] Sumber : http://kelas-dawam.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-bahasa-asing-terhadap_5.html. Diakses Pada : 04-01-17. Pukul : 23.07 WIB.
[9] J.S. Badudu. 2003. Kamus kata-kata serapan asing dalam bahasa indonesia. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH Makalah Ushul Fiqh (LAFADZ DARI SEGI KETIDAK-JELASANNYA ( Khafi, Musykil, Mujmal, dan Mutasyabih )

CONTOH Makalah Ulumul Qur'an (TAFSIR BIL MA’TSUR DAN BIR RA’YI)

CONTOH Makalah Teori Pembelajaran (Behavioristik)